Kemuliaan Seorang Wanita
Islam adalah agama
pembela kebenaran, penebar kasih sayang dan
kedamaian bagi seluruh alam. Diantara pengikat atmosfer kedamaian adalah
menebar salam, oleh karenanya tak ada salam terindah yang ingin saya haturkan
pada hari ini kecuali
Assalakita’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh.
Andai kita tahu, Allah
yang mendetakkan jantung kita tanpa berhenti sepanjang hidup kita sampai detik
ini. Allah yang mengatur, bahkan kita pun tak sanggup.
Andai kita tahu, Allah
yang membangunkan kita tiap pagi hari, setiap hari sampai detik ini. Bukankah
betapa sering alarm yang kita atur tak membangunkan kita. Allah-lah yang
menghidupkan kita setelah ditidurkan.
Andai kita tahu, Allah
yang memberikita rejeki. Bukankah kita hanya tinggal melangkah ke dapur dan
mengambil sepiring nasi untuk bisa kita santap. Sedang Allah mendatangkan beras
itu dari sawah yang jauh disana, lalu dipanen petani, lalu di selepkan menjadi
beras, lalu di kirim ke berbagai daerah melalui perjalanan panjang lalu sampai
ke warung kelontong dan akhirnya kita beli dan tinggal hanya memasaknya saja.
Allah yang mendekatkan rejeki kita. Setiap hari itu terjadi. Bukankah kita
sendiri menanam sebulir padi saja belum tentu sanggup.
Andai kita tahu, Allah
selalu menjawab doa kita bahkan diberikan yang terbaik atas kesabaran kita.
Sementara kita selalu tergesa-gesa akan ingin kita sendiri dan kebanyakan
ceroboh.
Andai kita tahu, bahwa
Allah mendampingi kita di kala susah dan derita yang tak mungkin tak dapat kita
pikul bahkan dijanjikan surga yang penuh bahagia jika sabar. Sedang kita
cenderung menyalahkan nasib atau takdir yang
Allah skenariokan kepadakita.
Andai kita tahu, Allah
gerakkan matahari dan bulan selama ini bergantian untuk kita agar kita bisa
beraktivitas yang manfaat dan istirahat dengan lelap.
Andai kita tahu,
bagaimana hebatnya Allah mengatur segala urusan hidup kita, pastilah hati kita
akan meleleh karena cinta kepadaNya.
Alhamdulillah puja dan
puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah, Tuhan alam semesta yang
hingga saat ini telah menurunkan hidayah pada kita untuk menetapkan hati kita
menetapi agama islam. Dialah Allah yang hidayah ini tidak dapat dibeli kecuali
bagi orang-orang yang dikehendakiNya. Andai bila hidayah ini dapat dibeli,
tentu kit akan membelinya berapapun harganya, namun sayangnya, Allah memberikan
hidayah kepada yang Ia kehendaki, yaitu bagi orang-orang yang ringan melangkahkan
kakinya kearah kebaikan dan akan mempermudah Allah kejalan kebaikan itu.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Agung Muhammad SAW, suri tauladan seluruh umat yang telah mengajarkan
kita bagaimana cara memperlakukan wanita dengan baik, bagaimana menempatkan
wanita dalam posisi kehormatan dan kemuliaannya sebagai ciptaan Allah, dan
mengajarkan kita bahwa sesungguhnya lelaki
yang terbaik adalah yang paling menghormati wanita.
Pada pagi hari ini,
izinkan saya menyampaikan risalah-risalah kemuliaan wanita, didepan antum
semuanya. Karena bila saya hanya menyampaikannya didepan para akhwat, mereka
berkata: ikhwanpun juga perlu mengetahui.
Baiklah akhwat dan ikhwan
yang dirahmati Allah SWT
Wanita adalah pengajar,
pencetak generasi-generasi masa lalu, kini dan masa yang akan datang. Bahkan
dikatakan bahwa kemajuan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas para ibu
didalamnya. Allah menekankan kepada para wanita untuk melaksanakan
tanggungjawab yang berat tersebut semaksimal mungkin, sebagaimana yang telah
dilakukan oleh istri-istri nabi dan wanita muslimah yang hidup setelah mereka.
Sungguh, wanita-wanita itu telah mencatat sejarah dengan tinta harum akhlak
serta rasa bangganya terhadap agamanya. Betapa besar Allah mengangkat derajat
para wanita, memuliakannya dan menghormati hak-haknya, Namun, masih banyak yang
beranggapan bahwa islam adalah agama yang tidak menjunjung hak-hak wanita.
Sekarang mari kita lihat
pada adat orang-orang dahulu:
·
Wanita
dimata Yunani: diklaim sebagai najis dan kotoran dari hasil perbuatan syetan,
sama rendahnya dengan barang dagangan yang dapat diperjualbelikan.
·
Wanita
dimata Cina: disamakan dengan air penyakit yang membasuh kebahagiaan dan harta.
Apabila seorang wanita menjadi budak, maka keluarga mendiang suaminya berhak
atas dirinya seperti barang peninggalan yang dapat diwarisi
·
Wanita
dimata Hindu: wanita tidak berhak hidup setelah kematian suaminya. Ia harus
ikut mati atau dibakar bersama dengan jenazah suaminya. Mereka menganggap wanita hanyalah pelengkap
laki-laki. Dari barat hingga timur, wanita diperlakukan dengan cara yang tidak
adil
Sekarang dari segi
agama:
·
Dalam
kitab talmud (Menahoth 43b-44a) milik yahudi disebutan: Seorang laki-laki
yahudi diwajibkan untuk berdoa tiap hari “ Terimakasih Tuhan karena tidak
menjadikanku seorang kafir atau wanita, atau budak belian.”
·
Dalam bible milik nasrani dikatakan: “ Lagipula bukan
adam yang tertipu, melainkan wanita itulah yang tertipu dan terjatuh dalam dosa
(Timotius: 2:214). Mereka juga mengatakan bahwa wanita adalah perangkap
syaitan, penyebab turunnya manusia kebumi. Dari sinilah gereja memandang wanita
sebelah mata bertahun-tahun lamanya. Bagi wanita yang melanggar peraturan
gereja, mereka dibakar, dibunuh karena dianggap telah tertanam dalam dirinya
perangkat-perangkat syaitan.
Itulah segelintir kisah wanita dimasa lalu. Wanita
dihinakan, dijadikan pelarian, dianggap sebagai perangkap syaitan. Namun
dijaman sekarang, wanita sudah dijual, jika dahulu wanita dihinakan, sekarang
wanita menghinakan dirinya sendiri, kaalau dahulu wanita dijual, sekarang
wanita telah berani menjual diri. Karena mereka menyadari apa yang dimiliknya
itu indah, maka mereka berusaha mengkapitalisasikan diri untuk mencapai
kepuasan materi. Inilah sejarah awal munculnya fenimisme. Fenimisme muncul
karena dua factor: sekularisme dan nashraniyyin. Agama nashrani sebagaimana
telah disebutkan, telah menginjak martabat para wanita, menjatuhkan harta diri
wanita, maka darisitulah wanita menuntut persamaan hak dengan laki-laki. Yang
kedua adalah sekularisme, yang mana telah mendewakan materi, sehingga ia
menuhankan materi. Bila laki-laki dengan harta bisa memperlakukan wanita
seenaknya, maka wanita menuntut persamaan untuk bisa memperoleh nafkah atau
materi dengan caranya sendiri, agar dapat setara derajatnya dengan laki-laki
dan tidak direndahkan. Itu tidak terjadi didunia islam, namun terjadi pada
selain islam. Kenapa umat islam baik laki-laki ataupun wanita tidak merasa
protes? Karena bagi mereka islam sudah adil dalam membagi antara hak dan
kewajiban laki-laki dan wanita. Dari sinilah, wanita-wanita selain islam mulai
menggugat islam dan menghasut wanita-wanita muslimah dengan motif halus dengan
mempermaslahkan hukum-hukum dalam islam yang menyangkut hak dan kewajiban
laki-laki dan perempuan (harta waris dll)
Dalam sekularisme, laki-laki dan wanita bersaing untuk
mendapatkan materi,dan selama itupula wanita tidak akan pernah menang dari
laki-laki. Namun dalam islam, laki-laki dan wanita tidak bersaing, namun
sama-sama berjalan dengan kodratnya yang berbeda untuk mendapatkan satu piala
yang sama yaitu keridhoan Allah SWT. Jadi tidak ada perselisihan dan persaingan
dalam islam.
Tolak ukur kebahagiaan wanita:
Dari Zainab berkata: Aku diutus golongan kaum wanita
untuk menghadap engkau ya Rasulullah. Jihad yang diwajibkan Allah kepada
laki-laki itu, jika mereka terluka parah mereka mendapat pahala, dan jika
mereka gugur mereka mendapat pahala disisi Tuhan dengan mendapatkan rezeki,
manakala kami kaum perempuan sering membantu mereka. Untuk apa semua itu?
Rasulullah bersabda: Katakanlah bagi kaum wanita yang mengutus engkau ya
Zainab, bahwasannya taat mereka terhadap suami serta mengakui haknya, adalah
sama dengan pahala orang yang berjihad dijalan Allah SWT. Tetapi sangatlah
sedikit sekali daripada golongan kamu yang dapat melakukannya.
Maka dapat disimpulkan bahwa laki-laki dan wanita
dalam islam memiliki tugas yang berbeda, namun sama-sama memiliki nilai, pahala
dan kedudukan dimata Allah. Wanita yang dapat membuat suaminya taat beribadah
kepada Allah, pahalanya jauh lebih besar. Karena wanita dimuliakan oleh Allah
dengan caraNya sendiri. Apa yang dimiliki wanita, tidak harus sama dengan apa
yang dimiliki oleh laki-laki. Makai islam adalah karunia terbaik yang diberikan
oleh Allah.
Dalam hadist disebutkan: Barangsiapa diamanati Allah
seorag putri, bila mati tidak ditangisi, bila hidup dididik dengan baik, maka
ia dapat jaminan syurga. (HR. Abu Dawud, Hakim Ibnu Abbas) dan hadist ini tidak
ada bagi laki-laki.
“Ya Rasulullah, siapakah diantara manusia yang paling
berhak aku berbuat baik padanya? Rasulullah menjawab: Ibumu, kemudia bertanya
lagi: Lalu siapa? Beliau menjawab: Ibumu, kemudian dia bertanya lagi, beliau
menjawab: ibumu, Lalu siapa?kemudian ayahmu, jawab Rasulullah. (HR. Bukhari dan
Muslim)
Wanita adalah sekolah terbaik bagi anak-anaknya, karir
terbaik adalah menjadi ibu rumah tangga. Bukan berarti seorang ibu rumah tangga
tidak butuh pendidikan yang tinggi, karena seorang anak yang terlahir dari
rahim seorang wanita, berhak mendapatkan pendidikan yang sebaik-baiknya dari
seorang ibu. Untuk mendapatkan seorang anak yang baik, seorang ibu harus
pintar, harus baik, karena 80% seorang anak akan lebih condong mencontoh kepada
ibunya. Maka dalam islam dikatakan: “Mukmin yang paling sempurna imannya adalah
yang paling baik akhlaknya diatara mereka, dan sebaik-baik kalian adalah yang
paling baik terhadap istri-istrinya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi). Ada pula
disebutkan :”Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita
sholeha” (HR Muslim). Rasulullah bersabda ada 4 hal didunia yang apabila
didapatkan, semua akan menjadi baik, yaitu: kendaraan yang baik, rumah yang
luas, tetangga yang baik dan wanita sholehah.
Rasulullah mengatakan bahwa wanita dan laki-laki
memang berbeda dalam perlakuan, berbeda dalam hal ibadah, akan tetapi tetap
sama di mata Allah SWT. Dalam Al-Qur’an disebutkan dalam surat At Taubah :71
tbqãZÏB÷sßJø9$#ur àM»oYÏB÷sßJø9$#ur öNßgàÒ÷èt/
âä!$uÏ9÷rr& <Ù÷èt/
4 crâßDù't
Å$rã÷èyJø9$$Î/
tböqyg÷Ztur Ç`tã
Ìs3ZßJø9$#
cqßJÉ)ãur no4qn=¢Á9$# cqè?÷sãur no4qx.¨9$# cqãèÏÜãur
©!$# ÿ¼ã&s!qßuur 4 y7Í´¯»s9'ré&
ãNßgçHxq÷zy ª!$#
3 ¨bÎ) ©!$#
îÍtã
ÒOÅ3ym
ÇÐÊÈ
71. dan orang-orang
yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong
bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah
dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada
Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Disebutkan pula dalam Al-Qur’an bagaimana
islam memuliakan wanita
dalam surat An-Nisa: 32:
wur
(#öq¨YyJtGs? $tB @Òsù
ª!$# ¾ÏmÎ/ öNä3Ò÷èt/
4n?tã <Ù÷èt/
4 ÉA%y`Ìh=Ïj9 Ò=ÅÁtR $£JÏiB
(#qç6|¡oKò2$#
( Ïä!$|¡ÏiY=Ï9ur Ò=ÅÁtR $®ÿÊeE
tû÷ù|¡tGø.$# 4 (#qè=t«óur ©!$#
`ÏB
ÿ¾Ï&Î#ôÒsù 3 ¨bÎ)
©!$# c%2 Èe@ä3Î/ >äó_x«
$VJÎ=tã ÇÌËÈ
32. dan janganlah kamu
iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih
banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian
dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi Para wanita (pun) ada bahagian
dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari
karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
Dan disebutkan pula dalam surat An-nisa: 34
ãA%y`Ìh9$# cqãBº§qs%
n?tã
Ïä!$|¡ÏiY9$# $yJÎ/ @Òsù
ª!$# óOßgÒ÷èt/
4n?tã <Ù÷èt/
!$yJÎ/ur (#qà)xÿRr&
ô`ÏB öNÎgÏ9ºuqøBr& 4 àM»ysÎ=»¢Á9$$sù ìM»tGÏZ»s%
×M»sàÏÿ»ym É=øtóù=Ïj9 $yJÎ/ xáÏÿym
ª!$# 4 ÓÉL»©9$#ur
tbqèù$srB Æèdyqà±èS ÆèdqÝàÏèsù £`èdrãàf÷d$#ur Îû ÆìÅ_$ÒyJø9$# £`èdqç/ÎôÑ$#ur ( ÷bÎ*sù
öNà6uZ÷èsÛr& xsù
(#qäóö7s?
£`Íkön=tã ¸xÎ6y 3 ¨bÎ)
©!$# c%x. $wÎ=tã #ZÎ62
ÇÌÍÈ
34. kaum laki-laki itu
adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian
mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka
(laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita
yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri[1] ketika
suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)[2].
wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya[3], Maka nasehatilah mereka dan
pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. kemudian jika
mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya[4].
Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.
[1] Maksudnya: tidak Berlaku curang serta memelihara
rahasia dan harta suaminya.
[2] Maksudnya: Allah telah mewajibkan kepada suami
untuk mempergauli isterinya dengan baik.
[3] Nusyuz: Yaitu meninggalkan kewajiban bersuami
isteri. nusyuz dari pihak isteri seperti meninggalkan rumah tanpa izin
suaminya.
[4] Maksudnya: untuk memberi peljaran kepada isteri
yang dikhawatirkan pembangkangannya haruslah mula-mula diberi nasehat, bila
nasehat tidak bermanfaat barulah dipisahkan dari tempat tidur mereka, bila
tidak bermanfaat juga barulah dibolehkan memukul mereka dengan pukulan yang
tidak meninggalkan bekas. bila cara pertama telah ada manfaatnya janganlah
dijalankan cara yang lain dan seterusnya.
Wanita
dan laki-laki memang diciptakan berbeda, namun Allah menjadikan perbedaan itu
agar saling melengkapi dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing dengan
cara yang baik yaitu menikah. Maka dalam rumah tangga, pemimpin hanya satu,
namun pemimpin tak akan dapat menjadi pemimpin yang baik tanpa dorongan dan
sinergi dari wanita yang baik. Seperti semboyan kami: “Dibelakang laki – laki
yang kuat, sukses, yang hebat, dibelakangnya terdapat wanita yang sholehah.”
Bila kita melihat, diantara para rasul ada yang lebih
mulia, yakni Ulul Azmi, dan kelima Rasul ini sama-sama bercerita tentang
memuliakan seorang wanita. Dalam hadist baihaqi disebutkan, wanita penghuni
syurga memiliki 4 syarat: istri-istri yang penyayang, banyak keturunan, banyak
memberi manfaat pada suami, dan apabia disakiti oleh suaminya atau
menyakitinya, ia segera memohon maaf kepada suami.
Kunci rumah tangga adalah ketaatan pada Allah. Seorang
istri yang baik adalah yang membuat suaminya taat kepada Allah, sehingga suami
akan taat pd dia, sehingga saling menghormai hak dan kewajibannya. Sedang kunci
seorang istri taat kepada Allah , adalah ketaatannya pada suami yang membuatnya
taat kepada Allah.
Dan inilah betapa besar kedudukan wanita Dalam islam,
betapa mulianya kedudukan seorang wanita dalam islam sebagai makhluk yang
terhormat. Maka hendaklah kita sebagai wanita bersyukur atas nikmat luar biasa
yang diberikan Allah SWT kepada kita dengan cara menjadi wanita yang sholeha,
permata didunia dan akhirat.
Demikian pembahasan kita kali ini, semoga menyadarkan
kita semua, ikhwan dan akhwat bahwa antara laki-laki dan wanita bukan
diciptakan untuk saling berselisih, namun untuk sling melengkapi dengan
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Setiap laki-laki dan wanita sama
dihadapan Allah SWT, yang membedakan hanya taqwa. Semoga bermanfaat bagi kita
semua sampai kapanpun, dimanapun kita berada. Sykron, billahi taufiq wal
hidayah ,
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar