Jumat, 28 Oktober 2016

Kemuliaan Seorang Wanita

Kemuliaan Seorang Wanita

Islam adalah agama pembela kebenaran, penebar kasih sayang dan  kedamaian bagi seluruh alam. Diantara pengikat atmosfer kedamaian adalah menebar salam, oleh karenanya tak ada salam terindah yang ingin saya haturkan pada hari ini kecuali
Assalakita’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Andai kita tahu, Allah yang mendetakkan jantung kita tanpa berhenti sepanjang hidup kita sampai detik ini. Allah yang mengatur, bahkan kita pun tak sanggup.
Andai kita tahu, Allah yang membangunkan kita tiap pagi hari, setiap hari sampai detik ini. Bukankah betapa sering alarm yang kita atur tak membangunkan kita. Allah-lah yang menghidupkan kita setelah ditidurkan.
Andai kita tahu, Allah yang memberikita rejeki. Bukankah kita hanya tinggal melangkah ke dapur dan mengambil sepiring nasi untuk bisa kita santap. Sedang Allah mendatangkan beras itu dari sawah yang jauh disana, lalu dipanen petani, lalu di selepkan menjadi beras, lalu di kirim ke berbagai daerah melalui perjalanan panjang lalu sampai ke warung kelontong dan akhirnya kita beli dan tinggal hanya memasaknya saja. Allah yang mendekatkan rejeki kita. Setiap hari itu terjadi. Bukankah kita sendiri menanam sebulir padi saja belum tentu sanggup.
Andai kita tahu, Allah selalu menjawab doa kita bahkan diberikan yang terbaik atas kesabaran kita. Sementara kita selalu tergesa-gesa akan ingin kita sendiri dan kebanyakan ceroboh.
Andai kita tahu, bahwa Allah mendampingi kita di kala susah dan derita yang tak mungkin tak dapat kita pikul bahkan dijanjikan surga yang penuh bahagia jika sabar. Sedang kita cenderung menyalahkan nasib atau takdir yang  Allah skenariokan kepadakita.
Andai kita tahu, Allah gerakkan matahari dan bulan selama ini bergantian untuk kita agar kita bisa beraktivitas yang manfaat dan istirahat dengan lelap.
Andai kita tahu, bagaimana hebatnya Allah mengatur segala urusan hidup kita, pastilah hati kita akan meleleh karena cinta kepadaNya.
Alhamdulillah puja dan puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah, Tuhan alam semesta yang hingga saat ini telah menurunkan hidayah pada kita untuk menetapkan hati kita menetapi agama islam. Dialah Allah yang hidayah ini tidak dapat dibeli kecuali bagi orang-orang yang dikehendakiNya. Andai bila hidayah ini dapat dibeli, tentu kit akan membelinya berapapun harganya, namun sayangnya, Allah memberikan hidayah kepada yang Ia kehendaki, yaitu bagi orang-orang yang ringan melangkahkan kakinya kearah kebaikan dan akan mempermudah Allah kejalan kebaikan itu.
     Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, suri tauladan seluruh umat yang telah mengajarkan kita bagaimana cara memperlakukan wanita dengan baik, bagaimana menempatkan wanita dalam posisi kehormatan dan kemuliaannya sebagai ciptaan Allah, dan mengajarkan kita bahwa sesungguhnya  lelaki yang terbaik adalah yang paling menghormati wanita.
Pada pagi hari ini, izinkan saya menyampaikan risalah-risalah kemuliaan wanita, didepan antum semuanya. Karena bila saya hanya menyampaikannya didepan para akhwat, mereka berkata: ikhwanpun juga perlu mengetahui.
Baiklah akhwat dan ikhwan yang dirahmati Allah SWT
Wanita adalah pengajar, pencetak generasi-generasi masa lalu, kini dan masa yang akan datang. Bahkan dikatakan bahwa kemajuan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas para ibu didalamnya. Allah menekankan kepada para wanita untuk melaksanakan tanggungjawab yang berat tersebut semaksimal mungkin, sebagaimana yang telah dilakukan oleh istri-istri nabi dan wanita muslimah yang hidup setelah mereka. Sungguh, wanita-wanita itu telah mencatat sejarah dengan tinta harum akhlak serta rasa bangganya terhadap agamanya. Betapa besar Allah mengangkat derajat para wanita, memuliakannya dan menghormati hak-haknya, Namun, masih banyak yang beranggapan bahwa islam adalah agama yang tidak menjunjung hak-hak wanita. Sekarang mari kita lihat pada adat orang-orang dahulu:
·         Wanita dimata Yunani: diklaim sebagai najis dan kotoran dari hasil perbuatan syetan, sama rendahnya dengan barang dagangan yang dapat diperjualbelikan.
·         Wanita dimata Cina: disamakan dengan air penyakit yang membasuh kebahagiaan dan harta. Apabila seorang wanita menjadi budak, maka keluarga mendiang suaminya berhak atas dirinya seperti barang peninggalan yang dapat diwarisi
·         Wanita dimata Hindu: wanita tidak berhak hidup setelah kematian suaminya. Ia harus ikut mati atau dibakar bersama dengan jenazah suaminya. Mereka menganggap wanita hanyalah pelengkap laki-laki. Dari barat hingga timur, wanita diperlakukan dengan cara yang tidak adil
Sekarang dari segi agama:
·         Dalam kitab talmud (Menahoth 43b-44a) milik yahudi disebutan: Seorang laki-laki yahudi diwajibkan untuk berdoa tiap hari “ Terimakasih Tuhan karena tidak menjadikanku seorang kafir atau wanita, atau budak belian.”
·         Dalam bible milik nasrani dikatakan: “ Lagipula bukan adam yang tertipu, melainkan wanita itulah yang tertipu dan terjatuh dalam dosa (Timotius: 2:214). Mereka juga mengatakan bahwa wanita adalah perangkap syaitan, penyebab turunnya manusia kebumi. Dari sinilah gereja memandang wanita sebelah mata bertahun-tahun lamanya. Bagi wanita yang melanggar peraturan gereja, mereka dibakar, dibunuh karena dianggap telah tertanam dalam dirinya perangkat-perangkat syaitan.                      
Itulah segelintir kisah wanita dimasa lalu. Wanita dihinakan, dijadikan pelarian, dianggap sebagai perangkap syaitan. Namun dijaman sekarang, wanita sudah dijual, jika dahulu wanita dihinakan, sekarang wanita menghinakan dirinya sendiri, kaalau dahulu wanita dijual, sekarang wanita telah berani menjual diri. Karena mereka menyadari apa yang dimiliknya itu indah, maka mereka berusaha mengkapitalisasikan diri untuk mencapai kepuasan materi. Inilah sejarah awal munculnya fenimisme. Fenimisme muncul karena dua factor: sekularisme dan nashraniyyin. Agama nashrani sebagaimana telah disebutkan, telah menginjak martabat para wanita, menjatuhkan harta diri wanita, maka darisitulah wanita menuntut persamaan hak dengan laki-laki. Yang kedua adalah sekularisme, yang mana telah mendewakan materi, sehingga ia menuhankan materi. Bila laki-laki dengan harta bisa memperlakukan wanita seenaknya, maka wanita menuntut persamaan untuk bisa memperoleh nafkah atau materi dengan caranya sendiri, agar dapat setara derajatnya dengan laki-laki dan tidak direndahkan. Itu tidak terjadi didunia islam, namun terjadi pada selain islam. Kenapa umat islam baik laki-laki ataupun wanita tidak merasa protes? Karena bagi mereka islam sudah adil dalam membagi antara hak dan kewajiban laki-laki dan wanita. Dari sinilah, wanita-wanita selain islam mulai menggugat islam dan menghasut wanita-wanita muslimah dengan motif halus dengan mempermaslahkan hukum-hukum dalam islam yang menyangkut hak dan kewajiban laki-laki dan perempuan (harta waris dll)
Dalam sekularisme, laki-laki dan wanita bersaing untuk mendapatkan materi,dan selama itupula wanita tidak akan pernah menang dari laki-laki. Namun dalam islam, laki-laki dan wanita tidak bersaing, namun sama-sama berjalan dengan kodratnya yang berbeda untuk mendapatkan satu piala yang sama yaitu keridhoan Allah SWT. Jadi tidak ada perselisihan dan persaingan dalam islam.
Tolak ukur kebahagiaan wanita:
Dari Zainab berkata: Aku diutus golongan kaum wanita untuk menghadap engkau ya Rasulullah. Jihad yang diwajibkan Allah kepada laki-laki itu, jika mereka terluka parah mereka mendapat pahala, dan jika mereka gugur mereka mendapat pahala disisi Tuhan dengan mendapatkan rezeki, manakala kami kaum perempuan sering membantu mereka. Untuk apa semua itu? Rasulullah bersabda: Katakanlah bagi kaum wanita yang mengutus engkau ya Zainab, bahwasannya taat mereka terhadap suami serta mengakui haknya, adalah sama dengan pahala orang yang berjihad dijalan Allah SWT. Tetapi sangatlah sedikit sekali daripada golongan kamu yang dapat melakukannya.
Maka dapat disimpulkan bahwa laki-laki dan wanita dalam islam memiliki tugas yang berbeda, namun sama-sama memiliki nilai, pahala dan kedudukan dimata Allah. Wanita yang dapat membuat suaminya taat beribadah kepada Allah, pahalanya jauh lebih besar. Karena wanita dimuliakan oleh Allah dengan caraNya sendiri. Apa yang dimiliki wanita, tidak harus sama dengan apa yang dimiliki oleh laki-laki. Makai islam adalah karunia terbaik yang diberikan oleh Allah.
Dalam hadist disebutkan: Barangsiapa diamanati Allah seorag putri, bila mati tidak ditangisi, bila hidup dididik dengan baik, maka ia dapat jaminan syurga. (HR. Abu Dawud, Hakim Ibnu Abbas) dan hadist ini tidak ada bagi laki-laki.
“Ya Rasulullah, siapakah diantara manusia yang paling berhak aku berbuat baik padanya? Rasulullah menjawab: Ibumu, kemudia bertanya lagi: Lalu siapa? Beliau menjawab: Ibumu, kemudian dia bertanya lagi, beliau menjawab: ibumu, Lalu siapa?kemudian ayahmu, jawab Rasulullah. (HR. Bukhari dan Muslim)
Wanita adalah sekolah terbaik bagi anak-anaknya, karir terbaik adalah menjadi ibu rumah tangga. Bukan berarti seorang ibu rumah tangga tidak butuh pendidikan yang tinggi, karena seorang anak yang terlahir dari rahim seorang wanita, berhak mendapatkan pendidikan yang sebaik-baiknya dari seorang ibu. Untuk mendapatkan seorang anak yang baik, seorang ibu harus pintar, harus baik, karena 80% seorang anak akan lebih condong mencontoh kepada ibunya. Maka dalam islam dikatakan: “Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya diatara mereka, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri-istrinya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi). Ada pula disebutkan :”Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholeha” (HR Muslim). Rasulullah bersabda ada 4 hal didunia yang apabila didapatkan, semua akan menjadi baik, yaitu: kendaraan yang baik, rumah yang luas, tetangga yang baik dan wanita sholehah.
Rasulullah mengatakan bahwa wanita dan laki-laki memang berbeda dalam perlakuan, berbeda dalam hal ibadah, akan tetapi tetap sama di mata Allah SWT. Dalam Al-Qur’an disebutkan dalam surat At Taubah :71
tbqãZÏB÷sßJø9$#ur àM»oYÏB÷sßJø9$#ur öNßgàÒ÷èt/ âä!$uŠÏ9÷rr& <Ù÷èt/ 4 šcrâßDù'tƒ Å$rã÷èyJø9$$Î/ tböqyg÷Ztƒur Ç`tã ̍s3ZßJø9$# šcqßJŠÉ)ãƒur no4qn=¢Á9$# šcqè?÷sãƒur no4qx.¨9$# šcqãèŠÏÜãƒur ©!$# ÿ¼ã&s!qßuur 4 y7Í´¯»s9'ré& ãNßgçHxq÷Žzy ª!$# 3 ¨bÎ) ©!$# îƒÍtã ÒOŠÅ3ym ÇÐÊÈ  
71. dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Disebutkan pula dalam Al-Qur’an bagaimana islam memuliakan wanita dalam surat An-Nisa: 32:
Ÿwur (#öq¨YyJtGs? $tB Ÿ@žÒsù ª!$# ¾ÏmÎ/ öNä3ŸÒ÷èt/ 4n?tã <Ù÷èt/ 4 ÉA%y`Ìh=Ïj9 Ò=ŠÅÁtR $£JÏiB (#qç6|¡oKò2$# ( Ïä!$|¡ÏiY=Ï9ur Ò=ŠÅÁtR $®ÿÊeE tû÷ù|¡tGø.$# 4 (#qè=t«óur ©!$# `ÏB ÿ¾Ï&Î#ôÒsù 3 ¨bÎ) ©!$# šc%Ÿ2 Èe@ä3Î/ >äó_x« $VJŠÎ=tã ÇÌËÈ  
32. dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi Para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
Dan disebutkan pula dalam surat An-nisa: 34
ãA%y`Ìh9$# šcqãBº§qs% n?tã Ïä!$|¡ÏiY9$# $yJÎ/ Ÿ@žÒsù ª!$# óOßgŸÒ÷èt/ 4n?tã <Ù÷èt/ !$yJÎ/ur (#qà)xÿRr& ô`ÏB öNÎgÏ9ºuqøBr& 4 àM»ysÎ=»¢Á9$$sù ìM»tGÏZ»s% ×M»sàÏÿ»ym É=øtóù=Ïj9 $yJÎ/ xáÏÿym ª!$# 4 ÓÉL»©9$#ur tbqèù$sƒrB  Æèdyqà±èS  ÆèdqÝàÏèsù £`èdrãàf÷d$#ur Îû ÆìÅ_$ŸÒyJø9$# £`èdqç/ÎŽôÑ$#ur ( ÷bÎ*sù öNà6uZ÷èsÛr& Ÿxsù (#qäóö7s? £`ÍköŽn=tã ¸xÎ6y 3 ¨bÎ) ©!$# šc%x. $wŠÎ=tã #ZŽÎ6Ÿ2 ÇÌÍÈ  
34. kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri[1] ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)[2]. wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya[3], Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya[4]. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.
[1] Maksudnya: tidak Berlaku curang serta memelihara rahasia dan harta suaminya.
[2] Maksudnya: Allah telah mewajibkan kepada suami untuk mempergauli isterinya dengan baik.
[3] Nusyuz: Yaitu meninggalkan kewajiban bersuami isteri. nusyuz dari pihak isteri seperti meninggalkan rumah tanpa izin suaminya.
[4] Maksudnya: untuk memberi peljaran kepada isteri yang dikhawatirkan pembangkangannya haruslah mula-mula diberi nasehat, bila nasehat tidak bermanfaat barulah dipisahkan dari tempat tidur mereka, bila tidak bermanfaat juga barulah dibolehkan memukul mereka dengan pukulan yang tidak meninggalkan bekas. bila cara pertama telah ada manfaatnya janganlah dijalankan cara yang lain dan seterusnya.

 Wanita dan laki-laki memang diciptakan berbeda, namun Allah menjadikan perbedaan itu agar saling melengkapi dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing dengan cara yang baik yaitu menikah. Maka dalam rumah tangga, pemimpin hanya satu, namun pemimpin tak akan dapat menjadi pemimpin yang baik tanpa dorongan dan sinergi dari wanita yang baik. Seperti semboyan kami: “Dibelakang laki – laki yang kuat, sukses, yang hebat, dibelakangnya terdapat wanita yang sholehah.”
Bila kita melihat, diantara para rasul ada yang lebih mulia, yakni Ulul Azmi, dan kelima Rasul ini sama-sama bercerita tentang memuliakan seorang wanita. Dalam hadist baihaqi disebutkan, wanita penghuni syurga memiliki 4 syarat: istri-istri yang penyayang, banyak keturunan, banyak memberi manfaat pada suami, dan apabia disakiti oleh suaminya atau menyakitinya, ia segera memohon maaf kepada suami.
Kunci rumah tangga adalah ketaatan pada Allah. Seorang istri yang baik adalah yang membuat suaminya taat kepada Allah, sehingga suami akan taat pd dia, sehingga saling menghormai hak dan kewajibannya. Sedang kunci seorang istri taat kepada Allah , adalah ketaatannya pada suami yang membuatnya taat kepada Allah.
Dan inilah betapa besar kedudukan wanita Dalam islam, betapa mulianya kedudukan seorang wanita dalam islam sebagai makhluk yang terhormat. Maka hendaklah kita sebagai wanita bersyukur atas nikmat luar biasa yang diberikan Allah SWT kepada kita dengan cara menjadi wanita yang sholeha, permata didunia dan akhirat.
Demikian pembahasan kita kali ini, semoga menyadarkan kita semua, ikhwan dan akhwat bahwa antara laki-laki dan wanita bukan diciptakan untuk saling berselisih, namun untuk sling melengkapi dengan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Setiap laki-laki dan wanita sama dihadapan Allah SWT, yang membedakan hanya taqwa. Semoga bermanfaat bagi kita semua sampai kapanpun, dimanapun kita berada. Sykron, billahi taufiq wal hidayah ,
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar