Tanamlah Harapan di Bumi Kesederhanaan!
Orang yang luar biasa itu sederhana
dalam ucapan, tapi hebat dalam tindakan. Terkenal yang dianggap puncak
keberhasilan misi dan visi hidup seseorang kadang hanya mempengaruhinya untuk
melalaikan esensinya sendiri. Karena eksistensi seseorang merupakan pancaran
sinar esensinya.
Imam Ahmad bin Muhammad bin Abdul
Karîm ibn ‘Athâillâh as-Sakandarî di dalam karyanya Matnul Hikam memperumakan
harapan yang tidak diimbangi dengan kesederhanaan dengan biji-bijian yang
ditanam di Bumi dangkal. Biji-bijian tersebut beliau ibaratkan sebagai harapan
dan Bumi yang dangkal itulah ketidak sederhanaan. Maka dari sinilah, biji yang
ditanam tersebut pada dasar bumi, tidak akan bertahan lama di saat musim hujan
lebat. Begitu pula harapan dan keinginan seseorang yang tidak diiringi dengan
kesederhanaan dalam semua aspek kehidupannya, akan berwujud kelak menjadi
bomerang yang merobohkan tatanan yang semestinya menaungi. Bila harapan itu
telah tertanam kokoh maka ibarat biji-bijian yang akan tumbuh sebagai batang pohon yang kuat dan
tahan dari terpaan badai.
Disamping dengan sederhana dalam
harapan. Sebagain hal yang perlu dioprasionalkan. Oprasional suatu harapan
perlu adanya ketulusan. Sebab ketulusan atau yang biasa disebut ikhlas, adalah
kata kunci keberhasilan dari suatu harapan tertentu bahkan secara umum.
Demonstrasi dari harapan yang tidak diimbangi dengan ketulusan dapat meracuni
diri sendiri, begitu juga orang lain.
Maka dari itu, harapan dan
oprasionalnya sangatlah terikat dengan kesederhanaan dan ketulusan. Karena jika
seseorang berharap sedangkan dia tidak dapat menerapkan kesederhanaan dan
ketulusan di dalamnya, maka harapan itu akan menjadi watak yang membentuk
prilaku yang tidak dapat menemukan jati dirinya dari pencarian untuk mencapai
apa yang diharapkan.
Marilah upayakan harapan kita sertai
kesederhanaan dan keikhlasan, agar kerberhasilan dapat di rasakan dan kokoh
membentuk karakteristik jiwa yang tidak egois dan kurang menyadari hak seorang
hamba di hadapan Tuhannya Yang Maha Mengatur.
Akhir kata, keberhasilan dari impian
akan terasa indah, jika Tuhan yang Maha Mengatur telah menggerakkan jiwanya
untuk sederhana dalam berharap dan ikhlas dalam berbuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar