Metode Penafsiran Al-Qurthubi
A. Biografi
Singkat al-Qurtubi
Imam
Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Abi Bakar bin Farh al- Anshari al-Khizriji
al-Andalusi al-Qurthubi. Lahir di Cordova Negara Andalusia, dan disitulah dia
belajar bahasa Arab dan Al-Qur’an. Beliau memiliki wawasan yang kaya dan luas
dalam bidang Ilmu Fiqh, Nahwu dan Ilmu Bahasa seperti Ilmu Balagah dan
ilmu-ilmu Al-Qur’an lainnya. Beliau lalu pindah ke Mesir dan menetap di sana.
Beliau wafat pada malam Senin, tanggal 09 Syawal 671 H. dan dimakamkan di
Manaya sebelah timur sungai Nil.
Beliau
pernah berguru kepada Ibnu Rawaz, Ibnu Jumaizi, beliau termasuk dari ahli hadits,
fiqh dan qira’at. Abu Abbas Ahmad bin Umar bin Ibrahim Al-Maliki
Al-Qurthubi yang wafat pada tahun 656 H, dan Al-Hasan Al-Bakri. Beberapa karya
penting yang dihasilkan oleh Al-Qurthubi adalah al-Jami’ li Ahkam al-Quran,
al-Asna fi Syarh Asma Allah al-Husna, Kitab al-Tazkirah bi Umar
al-Akhirah, Syarh al-Taqassi, Kitab al-Tizkar fi Afdal al-Azkar,
Qamh al-Haris bi al-Zuhd wa al-Qana’ah dan Arjuzah Jumi’a Fiha Asma al-Nabi.
B. Kitab
al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an
1. Pengenalan
Umum Kitab Tafsir Qurtubi
Kitab
tafsir ini dikenal dengan tafsir al-Qurtubi, yang dapat dipahami karena tafsir
ini adalah karya seorang yang bernisbat al-Qurtubi, dan beliau langsung member
nama karya besarnya dengan Tafsir al-Qurtubi al-Jami’ li Ahkam Al-Qur’an. Jadi,
tidak sepenuhnya salah apabila seseorang menyebut tafsir ini dengan sebutan
tafsir al-Qurtubi, bila yang dimaksud adalah tafsir karya al-Qurtubi tersebut.
Judul lengkap tafsir ini adalah al-Jami’ li Ahkam al-Quran wa al Mubayyin
lima Tadammanah min al-Sunnah wa Ayah al-Furqan yang berarti kitab ini
berisi himpunan hukum-hukum al-Quran dan penjelasan terhadap isi kandungannya
dari al-Sunnah dan ayat-ayat al-Quran. Dalam muqaddimahnya penamaan kitab ini
didahului dengan kalimat Sammaitu…. (aku namakan). Dengan demikian dapat
dipahami bahwa judul tafsir ini adalah asli dari pengarangnya sendiri.
Metodel
yang dipakai al-Qurtubi dalam kitab tafsirnya adalah metode tahlili, karena ia
berupaya menjelaskan seluruh aspek yang terkandung dalam al-Quran dan
mengungkapkan segenap pengertian yang dituju. Sebagai contoh dari pernyataan
ini adalah ketika ia menafsirkan surat al-Fatihah di mana ia membaginya menjadi
empat bab yaitu; Bab keutamaan dan nama surat al-Fatihah, Bab turunnya dan
hukum-hukum yang terkandung di dalamnya, Bab Ta’min, dan bab tentang Qira’at
dan I’rab. Masing-masing dari bab tersebut memuat beberapa masalah.
2. Corak
Penafsiran.
Al-Farmawi
membagi corak tafsir menjadi tujuh corak tafsir, yaitu al-Ma’sur, al-Ra’yu,
sufi, Fiqhi, Falsafi, Ilmi dan Adabi ijtima’i. Para pengkaji tafsir memasukkan
tafsir karya al-Qurtubi kedalam tafsir yang bercorak Fiqhi, sehingga sering
disebut sebagai Tafsir Ahkam. Karena dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an
lebih banyak dikaitkan dengan persoalan-persoalan hukum.
Sebagai
contoh dapat dilihat ketika menafsirkan surat al-Fatihah. al-Qurtubi
mendiskusikan persoalan-persoalan fiqh, terutama yang berkaitan dengan
kedudukan basmalah ketika dibaca dalam salat, juga persoalan fatihah makmum
ketika Shalat Jahr.
3. Langkah-langkah
penafsiran.
Langkah-langkah
yang dilakukan oleh al-Qurtubi dalam menafsirkan al-Quran dapat dijelaskan
dengan perincian sebagai berikut:
A. Memberikan
penjelasan dari sisi bahasa.
B. Menyebutkan
ayat-ayta lain yang berkaitan dan hadis-hadis dengan menyebut sumbernya sebagai
dalil.
C. Mengutip
pendapat ulama dengan menyebut sumbernya sebagai alat untuk menjelaskan
hukum-hukum yang berkaitan dengan pokok bahasan.
D. Menolak
pendapat yang dianggap tidak ssesuai dengan ajaran Islam.
E. Mendiskusikan
pendapat ulaam dengan argumentasi msing-masing, setelah itu melakukan tarjih
dengan mengambil pendapat yang dianggap paling benar.
Langkah-langkah
yang ditempuh al-Qurtubi ini masih mungkin diperluas lagi dengan melakuakan
penelitian yang lebih seksama. Satu hal yang sangat menonjol adalah adanya
penjelasan panjang lebar mengenai persoalan fiqhiyah merupakan hal yang
sangat mudah ditemui dalam tafsir ini.
Daftar Pustaka:
Al-Qurthubi.
Abdullah bin Muhammad bin Ahmad al-Anshari. al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an.
Beirut: Dar al-Fikri. 1995
Ensiklopedi Islam, dewan Redaksi,
Ensiklopedi Islam (Jakarta, Ikhtiar Baru Van Hoeve, cet 4, th 1997) juz 5
Al-Zahabi,
al-Tafsir wa al-Mufassirun, II h.437. Manna’ Khalil al-Qattan, Mabahis
fi ‘Ulum al-Quran, h.514. al-Farmawi, al-Bidayah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar