Sabtu, 02 April 2016

Khazanah

Fisik Mulia Nabi

Bentuk fisik Rasulullah tidak diriwayatkan kecuali dengan penyebutan yang baik dan terpuji. Ketampanan wajah, kekuatan fisik, dan karakteristik anggota tubuhnya selalu disebut dengan sifat kesempurnaan. Para sahabat ada yang menyerupakannya dengan keindahan bulan purnama, bahkan melebihinya. Ada pula yang kehabisan kata untuk mengungkapkan kesempurnaan beliau, sehingga berkata, “Aku tak pernah melihat seorang pun yang lebih tampan darinya.” Selain itu, sifat-sifat fisik beliau selalu sedang-sedang, tidak terlalu begini juga tidak terlalu begitu, yang hal itu menunjukkan kesempurnaan fisik beliau.


Berikut beberapa keterangan sifat fisik Rasulullah:

Postur
Beliau tidaklah berperawakan terlalu tinggi dan tidak pula terlalu pendek. Pundak beliau bidang. Dada beliau sangatlah baik, tumbuh rambut memanjang hingga kepusar. Di punggungnya terdapat khatamun-nubuwah, yaitu tanda kenabian yang terletak dipunggung kanan atas Rasulullah berupa rambut yang berkumpul.

Rambut
Rambut beliau sangat hitam dan bergelombang, tidak terlalu keriting tidak pula rambut beliau lurus memanjang. Terkadang panjang rambut beliau sampai pada pundak, kadang pula sampai pada tengah telinga atau juga berada di antara pundak dan telinga. Pada awalnya Rasulullah lebih suka membiarkan rambutnya terurai apa adanya (as-sadl), namun kemudian beliau juga mengatur rambutnya belah tengah sehingga tengah ubun-ubunnya terlihat (at-tafriq).

Wajah
Hind bin Abi Halah menjelaskan kepada keponakannya, Hasan bin Ali bahwa wajah Rasulullah bersinar layaknya sinar bulan purnama, wajah beliau tidaklah tembem (gemuk dengan daging) tidak pula wajah beliau terlalu bulat, dan juga tidak elips memanjang. Dahi beliau lebar (tidak sempit). Wajah beliau berwarna putih kemerah-merahan, namun tidak sangat putih (al-abyadh al-amhaq, putih yang terasa jelek di mata orang-orang, eperti orang bule). Mata beliau tidak kecil dan kelopak mata beliau sangatlah hitam. Beliau memiliki gigi taring yang renggang-renggang. Ketika berbicara seolah-olah sinar indah terlihat dari mulutnya.

Sumber: Insanul Kamil, Prof. Dr. Muhammad bin Alawi Al-Maliki


Tidak ada komentar:

Posting Komentar