Minggu, 22 November 2015

Renungan

Silaturrahmi Gaya Hidup Seorang Muslim

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. ( Q.S Annisa : 1 ).
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم قَالَ : مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ باللهِ وَاليَومِ الآخِرِ ، فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ باللهِ وَاليَومِ الآخِرِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَومِ الآخِرِ ، فَلْيَقُلْ خَيْراً أَوْ لِيَصْمُتْ مُتَّفَقٌ عَلَيهِ
Dari Abu Huraerah, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia menghormati tamunya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia hubungkan silaturahmi. Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam” Muttafaq ‘Alaih (al-Bukhari dan Muslim)
Nabi Muhammad adalah suri tauladan bagi seluruh umat Islam di dunia. Beliau pertama kali diutus Allah SWT untuk memperbaiki akhlak manusia di bumi. Karena dengan akhlak yang baik akan tercipta pula kehidupan yang baik pula. Slalah satu akhlak yang baik adalah silaturahim.
Silaturahim meruapakan amalan yang sangat ditekankan Allah SWT. Karena dengan menjaga silaturahim antar kerabat atau masyarakat, akan membawa banyak manfaat. Bentuk silaturahim sendiri, tidak hanya berarti bertemu kepada para kerabat dekat. Tetapi silaturahmi mempunyai arti yang sangat luas. Dalam Islam, sangat di anjurkan masalah silaturahmi kepada orang terdekat, kerabat ataupun sanak saudara, yaitu dengan menghubungkan kasih sayang kepada mereka.

Silaturrahim yang hakiki
Silaturahim yang hakiki adalah manakala kerabat memutuskan hubungan, dialah yang berusaha menyambungnya. Nabi SAW bersabda: “yang dinamakan al-wasil (yang menyambung silaturahim) itu bukanlah orang yang membalas kunjungan dengan kunjungan, tetapi yang namanya al-wasil seseorang yang jika kerabatnya memutuskan silaturahim, dia berusaha menyambungnya kembali.
Manfaat silaturlaturahim
Jika Allah dan nabi-Nya memerintahkan sesuatu, maka pasti banyak mengandung nilai-nilai positif. Pertama, mempererat kekerabatan. Dengan bersilaturahim, hubungan kekerabatan akan tetap hangat, sebaliknya jika silaturahim tidak berjalan, akan memutuskan kekerabatan di antara mereka.
Kedua, memperpanjang umur, memperbanyak rizki. Nabi SAW bersabda: “barang siapa yang ingin rizkinya bertambah, umurnya diperpanjangkan, bersilaturahimlah.” Silaturahim itu akan menambah jaringan dengan banyak manusia baik. Semakin banyak jaringan, kian terbuka pintu rizki. Secara spiritual, Allah sangat senang, maka Allah akan memberi ketenangan dan kesehatan sehingga terbukanya pintu rizki.
Ketiga, mendapat rahmat Allah. Jika memutuskan silaturahim, akan mandapat laknat dan kecaman dari Allah. Maka sebaliknya bersilaturahim akan mendapat rahmat dari Allah. Dengan bersilaturahim, orang menaburkan sifat rahmat Allah kepada yang lainya. Dia telah mencontoh sifat Rahmat dan Rahim-Nya kepada orang lain.
Demikian, silaturahmi pun memiliki fadhilah yang mustajab untuk mendatangkan kebaikan; bahkan keburukan, bila memutuskannya. Sebagaimana disabdakan oleh Rasul saw: "Tahukah kalian tentang sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan ataupun keburukan? ‘Sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan,’ sabda Rasulullah SAW, ‘adalah balasan (pahala) orang yang berbuat kebaikan dan menghubungkan tali silaturahmi, sedangkan yang paling cepat mendatangkan keburukan ialah balasan (siksaaan) bagi orang yang berbuat jahat dan yang memutuskan tali persaudaraan" (HR Ibnu Majah).
Manfaat Silaturahmi menurut Abu Laits Samarqandi, yaitu:
1.      Mendapatkan ridho dari Allah Shubhanallaahu wa Ta'la.
2.      Membuat orang yang kita dikunjungi berbahagia. Hal ini amat sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, yaitu "Amal yang paling utama adalah membuat seseorang berbahagia."
3.      Menyenangkan malaikat, karena malaikat juga sangat senang bersilaturahmi.
4.       Disenangi oleh manusia.
5.       Membuat iblis dan setan marah.
6.      Memanjangkan usia.
7.      Menambah banyak dan berkah rejekinya.
8.      Membuat senang orang yang telah wafat. Sebenarnya mereka itu tahu keadaan kita yang masih hidup, namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka merasa bahagia jika keluarga yang ditinggalkannya tetap menjalin hubungan baik.
9.      Memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama, meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan, mempererat dan memperkuat tali persaudaraan dan persahabatan.
10.  Menambah pahala setelah kematiannya, karena kebaikannya (dalam hal ini, suka bersilaturahmi) akan selalu dikenang sehingga membuat orang lain selalu mendoakannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar