Silaturrahmi
Gaya Hidup Seorang Muslim
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا
رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا
وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي
تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Hai sekalian manusia, bertakwalah
kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya
Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan
laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain], dan (peliharalah)
hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (
Q.S Annisa : 1 ).
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم قَالَ : مَنْ
كَانَ يُؤْمِنُ باللهِ وَاليَومِ الآخِرِ ، فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ ، وَمَنْ كَانَ
يُؤْمِنُ باللهِ وَاليَومِ الآخِرِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ
بِاللهِ وَاليَومِ الآخِرِ ، فَلْيَقُلْ خَيْراً أَوْ لِيَصْمُتْ مُتَّفَقٌ
عَلَيهِ
Dari Abu
Huraerah, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa beriman kepada
Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia menghormati tamunya. Barangsiapa beriman
kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia hubungkan silaturahmi. Barangsiapa
beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam”
Muttafaq ‘Alaih (al-Bukhari dan Muslim)
Nabi Muhammad adalah suri tauladan bagi seluruh umat Islam di
dunia. Beliau pertama kali diutus Allah SWT untuk memperbaiki akhlak manusia di
bumi. Karena dengan akhlak yang baik akan tercipta pula kehidupan yang baik
pula. Slalah satu akhlak yang baik adalah silaturahim.
Silaturahim meruapakan amalan yang sangat ditekankan Allah SWT.
Karena dengan menjaga silaturahim antar kerabat atau masyarakat, akan membawa
banyak manfaat. Bentuk silaturahim sendiri, tidak hanya berarti bertemu kepada
para kerabat dekat. Tetapi silaturahmi mempunyai arti yang sangat luas. Dalam
Islam, sangat di anjurkan masalah silaturahmi kepada orang terdekat, kerabat
ataupun sanak saudara, yaitu dengan menghubungkan kasih sayang kepada mereka.
Silaturrahim yang hakiki
Silaturahim yang hakiki adalah manakala kerabat memutuskan
hubungan, dialah yang berusaha menyambungnya. Nabi SAW bersabda: “yang
dinamakan al-wasil (yang menyambung silaturahim) itu bukanlah orang yang
membalas kunjungan dengan kunjungan, tetapi yang namanya al-wasil seseorang
yang jika kerabatnya memutuskan silaturahim, dia berusaha menyambungnya
kembali.
Manfaat silaturlaturahim
Jika Allah dan nabi-Nya memerintahkan sesuatu, maka pasti banyak
mengandung nilai-nilai positif. Pertama, mempererat kekerabatan. Dengan
bersilaturahim, hubungan kekerabatan akan tetap hangat, sebaliknya jika
silaturahim tidak berjalan, akan memutuskan kekerabatan di antara mereka.
Kedua, memperpanjang umur, memperbanyak rizki. Nabi SAW bersabda: “barang
siapa yang ingin rizkinya bertambah, umurnya diperpanjangkan,
bersilaturahimlah.” Silaturahim itu akan menambah jaringan dengan banyak
manusia baik. Semakin banyak jaringan, kian terbuka pintu rizki. Secara
spiritual, Allah sangat senang, maka Allah akan memberi ketenangan dan
kesehatan sehingga terbukanya pintu rizki.
Ketiga, mendapat rahmat Allah. Jika memutuskan silaturahim, akan mandapat
laknat dan kecaman dari Allah. Maka sebaliknya bersilaturahim akan mendapat
rahmat dari Allah. Dengan bersilaturahim, orang menaburkan sifat rahmat Allah kepada
yang lainya. Dia telah mencontoh sifat Rahmat dan Rahim-Nya kepada orang lain.
Demikian, silaturahmi pun memiliki fadhilah yang mustajab untuk
mendatangkan kebaikan; bahkan keburukan, bila memutuskannya. Sebagaimana
disabdakan oleh Rasul saw: "Tahukah kalian tentang sesuatu yang paling
cepat mendatangkan kebaikan ataupun keburukan? ‘Sesuatu yang paling cepat
mendatangkan kebaikan,’ sabda Rasulullah SAW, ‘adalah balasan (pahala) orang
yang berbuat kebaikan dan menghubungkan tali silaturahmi, sedangkan yang paling
cepat mendatangkan keburukan ialah balasan (siksaaan) bagi orang yang berbuat jahat
dan yang memutuskan tali persaudaraan" (HR Ibnu Majah).
Manfaat Silaturahmi menurut Abu Laits Samarqandi, yaitu:
1. Mendapatkan ridho dari Allah
Shubhanallaahu wa Ta'la.
2. Membuat orang yang kita
dikunjungi berbahagia. Hal ini amat sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu
'Alaihi Wa Sallam, yaitu "Amal yang paling utama adalah membuat seseorang
berbahagia."
3. Menyenangkan malaikat, karena
malaikat juga sangat senang bersilaturahmi.
4. Disenangi oleh manusia.
5. Membuat iblis dan setan marah.
6. Memanjangkan usia.
7. Menambah banyak dan berkah
rejekinya.
8. Membuat senang orang yang telah
wafat. Sebenarnya mereka itu tahu keadaan kita yang masih hidup, namun mereka
tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka merasa bahagia jika keluarga yang
ditinggalkannya tetap menjalin hubungan baik.
9. Memupuk rasa cinta kasih terhadap
sesama, meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan, mempererat dan
memperkuat tali persaudaraan dan persahabatan.
10. Menambah pahala setelah
kematiannya, karena kebaikannya (dalam hal ini, suka bersilaturahmi) akan
selalu dikenang sehingga membuat orang lain selalu mendoakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar