السلام
عليكم ورحمة الله وبركاته
ان
الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيّئات أعمالنا
من يهدى الله فلا مضلّ له ومن يضلله فلا هادي له لاحول ولا قوّة إلا بالله. أمّا
بعد.
الحمد
لله رب العالمين marilah kita panjatkan rasa syukur kita ke hadirat ilahi robbi yang
telah memberikan nikmat, kesehatan, kasih sayang serta taufik hidayahnya sehingga kita bisa bermuajjah, bertemu
kembali pada hari ini tiada halangan sesuatu apapun. Amin amin yaa robbal
‘alamiin.
Shalawat beriring salam tetap tersanjungkan
kepada Sang Pencerah Hati , Sang Tauladan kita, baginda Rasulullah SAW yang
telah membimbing serta mengarahakan ke Jalan yang benar dari zaman gragal
menuju aspal dan insyaallah kelak besuk di hari kiamat akan mendapat
syafa’atnya. Amiiin.
Pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan menguraikan sedikit kata
yaitu dengan tema:
“MENJAGA DIRI DARI MAKANAN YANG TIDAK HALAL”
Dalam suatu Hadits telah diterangkan:
انَّ الحَلالَ بيّنٌ وان الحرامَ بيّنٌ وبينهما
مشتبهاتٌ.... ( متفق عليه )
Artinya: “Sesungguhnya yang halal
itu jelas dan yang haram itu jelas, dan diantara keduanya itu syubhat.”
Abu Bakar At-Turmudzi
r.a. berkata: “Yang mencegah murid tidak sampai kepada Allah hanyalah mengambil
dari perkara yang tidak bisa dibuat dalil, tergesa-gesa dalam menempuh jalan
penyampaian kepada Allah menurut peraturan nafsu, serta memakan makanan haram
dan syubhat (tidak jelas hukumnya, apakah halal atau haram)”.
Karena apa, kita harus
berahati-hati dari memakan makanan yang tidak halal. Sebab, memakan makanan
yang tidak halal itu menjadikan kerasnya hati, menjadikan gelapnya hati, dan
bisa menghalangi hati untuk masuk kehadirant Allah SWT.
Diantara kerusakan yang
timbul lantaran memakan makanan haram
adalah beubahnya makanan haram menjadi api, lalu menghilangnya gairah
berpikir dan rasa enaknya dzikir, dapat menghapus ikhlasnya niat, membutakan
mata hati, meggelapkan mata, melemahkan agama, badan dan akalnya menyebabkan
lupa kepada Allah SWT dan pelupa, mencegah mencicipi hikmah dan ma’rifat.
Wajib ada orang yang
mendapati makanannya ada tanda-tanda keharaman, hendaknya ia cepat-cepat
memuntahkannya, kalau mampu. Apabila tidak mampu, maka cepat-cepatlah bertaubat
dan membaca istighfar. Maka dari itu, kita harus benar-benar berhati-hati dalam
masalah ini. Dan apabila kita bertamu pada orang yang kebetulan mempunyai
pekerjaan seperti pencuri, perampok, dll, apabila kita disuguhi makanan maka
sebaiknya beralasan bahwa sudah kenyang atau lagi berpuasa, untuk menjaga
perasaanya.
Itulah yang bisa saya
sampaikan semoga bermanfaat bagi kita semua Allahumma Amiin…
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Tidak ada komentar:
Posting Komentar