Rabu, 02 September 2015

Menjaga Diri dari Makanan yang Tidak Halal

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
ان الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيّئات أعمالنا من يهدى الله فلا مضلّ له ومن يضلله فلا هادي له لاحول ولا قوّة إلا بالله. أمّا بعد.
الحمد لله رب العالمين   marilah kita panjatkan rasa syukur kita ke hadirat ilahi robbi yang telah memberikan nikmat, kesehatan, kasih sayang serta taufik hidayahnya  sehingga kita bisa bermuajjah, bertemu kembali pada hari ini tiada halangan sesuatu apapun. Amin amin yaa robbal ‘alamiin.
Shalawat beriring salam tetap tersanjungkan kepada Sang Pencerah Hati , Sang Tauladan kita, baginda Rasulullah SAW yang telah membimbing serta mengarahakan ke Jalan yang benar dari zaman gragal menuju aspal dan insyaallah kelak besuk di hari kiamat akan mendapat syafa’atnya. Amiiin.
Pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan menguraikan sedikit kata yaitu dengan tema:

“MENJAGA DIRI DARI MAKANAN YANG TIDAK HALAL”

Dalam suatu Hadits telah diterangkan:

انَّ الحَلالَ بيّنٌ وان الحرامَ بيّنٌ وبينهما مشتبهاتٌ.... ( متفق عليه )
Artinya: “Sesungguhnya  yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, dan diantara keduanya itu syubhat.”
            Abu Bakar At-Turmudzi r.a. berkata: “Yang mencegah murid tidak sampai kepada Allah hanyalah mengambil dari perkara yang tidak bisa dibuat dalil, tergesa-gesa dalam menempuh jalan penyampaian kepada Allah menurut peraturan nafsu, serta memakan makanan haram dan syubhat (tidak jelas hukumnya, apakah halal atau haram)”.
            Karena apa, kita harus berahati-hati dari memakan makanan yang tidak halal. Sebab, memakan makanan yang tidak halal itu menjadikan kerasnya hati, menjadikan gelapnya hati, dan bisa menghalangi hati untuk masuk kehadirant Allah SWT.
            Diantara kerusakan yang timbul lantaran memakan makanan haram  adalah beubahnya makanan haram menjadi api, lalu menghilangnya gairah berpikir dan rasa enaknya dzikir, dapat menghapus ikhlasnya niat, membutakan mata hati, meggelapkan mata, melemahkan agama, badan dan akalnya menyebabkan lupa kepada Allah SWT dan pelupa, mencegah mencicipi hikmah dan ma’rifat.
            Wajib ada orang yang mendapati makanannya ada tanda-tanda keharaman, hendaknya ia cepat-cepat memuntahkannya, kalau mampu. Apabila tidak mampu, maka cepat-cepatlah bertaubat dan membaca istighfar. Maka dari itu, kita harus benar-benar berhati-hati dalam masalah ini. Dan apabila kita bertamu pada orang yang kebetulan mempunyai pekerjaan seperti pencuri, perampok, dll, apabila kita disuguhi makanan maka sebaiknya beralasan bahwa sudah kenyang atau lagi berpuasa, untuk menjaga perasaanya.
            Itulah yang bisa saya sampaikan semoga bermanfaat bagi kita semua Allahumma Amiin…


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Tidak ada komentar:

Posting Komentar