IBU DALAM PENDIDIKAN ANAK
Oleh:
Muhammad Thoriqul Islam
Ibu adalah seorang wanita, sebagai makhluk yang dikodratkan sebagai
perantara lahirnya manusia di bumi ini. Sanggup mengandung, melahirkan,
mengasuh sang buah hati dan mendidiknya dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Meskipun ayah juga memegang peranan yang sangat penting dalam
pendidikan dan pembentukan kepribadian bagi anak-anak, tetapi tetaplah ibu yang
memiliki tanggung jawab yang paling besar dalam mendidik, merawat, dan mengasuh
anak-anaknya. Karena itu semua adalah tugas terpenting sekaligus terberat
seorang ibu.
Dalam perspektif agama Islam, pendidikan anak merupakan sebuah
tugas yang berat,dan sosok yang paling tepat untuk menunaikan tanggung jawab
ini adalah perempuan. Dalam masalah ini,peran perempuan tampak lebih penting
dari laki-laki. Jelas bahwa salah satu prioritas seorang perempuan adalah
menjalankan peran sebagai istri dan ibu. Agama Islam memiliki pandangan yang
luas dan mendalam terhadap peran ibu bagi seorang perempuan, sebab islam
menilai masa depan masyarakat terdapat di tangan para ibu. Mereka dianggap
sebagai unsur utama pertumbuhan dan kemajuan
manusia di masyarakat.
Kata-kata ibu biasanya mengisyaratkan perhatian dan pengawasan
terhadap anak-anaknya,pemenuhan kebutuhan material dan emosional,serta rasa
tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya. Faktor utama yang membuat perempuan
memikul peran sebagai seorang ibu alah kodratnya sebagai perempuan dan
karakteristik fisik mereka dalam
mengenal nilai-nilai mulia yang bisa meninggikan derajatnya.
Ibu adalah sumber yang memberi kekuatan untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Seorang perempuan diciptakan memiliki karakter yang siap untuk
menerima tanggung jawab mendidik anak. Motivasi keibuan yang merupakan motivasi
paling lembut dan sekaligus kuat hanya diletakkan dalam diri perempuan. Itulah
mengapa perempuan menjadi simbol kelembutan,kesenangan,perhatian dan cinta bagi
anak. Ibu adalah pribadi yang mewarnai kepribadian anaknya. Perbuatan
kepribadian seorang ibu begitu indah sekaligus sensitif. Dengan tangannya, ia
mengelus sang anak dan dengan hatinya yang penuh kasih sayang, ia menciptakan
pertumbuhan dan revolusi dalam hati sang anak.
Perempuan dari segi biologis memiliki potensi mengandung dan
menjaga janin sampai melahirkan dan
kemudian memberi asupan gizi kepada bayi setelah ia lahir. Ibu tidak hanya
membesarkan fisik seorang bayi, tapi juga membentuk jiwa, kepribadian, karakter
dan psikisnya. Kondisi dan perilaku ibu pada masa-masa itu sangat berpengaruh
pada karakter anak di masa sekarang dan di masa depan.
Tujuan utama Islam adalah mendidik umat manusia, sementara tugas
utama perempuan adalah berperan sebagai seorang ibu dan mendidik anak-anak
sebelum melakukan kegiatan yang lain. Memberikan pengetahuan mendasar kepada
anak pada masa pembentukan sikap dan moralitas anak.
Pada dasarnya, proses pemberian ASI kepada bayi merupakan sebuah
bentuk interaksi mesra dan penuh kasih sayang antara ibu dan anak. Perilaku dan
sifat-sifat ibu akan tertular secara intensif kepada anak melalui cara ini.
Oleh karena itu, Rasulullah SAW bersabda,” Tidak ada susu yang lebih baik
bagi dari susu ibu.”
Dalam pendidikan akhlak, Islam memberi kedudukan istimewa kepada
ibu dam mengingatkan manusia tenang jerih payah yang mereka tanggung sepanjang
hidupnya. Seperti dalam firman Allah SWT:
“Dan kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu
bapaknya; ibunya telah mengandungnya
dengan menanggung kelemahan demi kelemahan ( dari awal hingga akhir menyusuinya),
dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua ibu
bapakmu,hanya kepada-Ku Lah kembalimu .”
(QS al-luqman:14)
Kasih sayang dan kehangatan tak terbatas untuk seorang bayi
bersumber dari ibu. Seorang bayi senantiasa membutuhkan sebuah sumber kekuatan
agar ia merasa aman, nyaman, dan kuat. Sumber itu terutama hingga tiga tahun
usia balita adalah ibu. Kebanyakan pakar psikologi percaya bahwa
masalah-masalah yang dihadapi oleh seorang anak di kemudian hari kembali pada
masa-masa sebelum usia tiga tahun, khususnya jika ia hidup terpisah dari
ibunya. Sebagian dari gangguan fisik dan mental anak-anak seperti, perasaan
minder, penakut dan suka menyendiri, sebenarnya hubungan ketidaknyamanan yang
dirasakan tempo dulu. Oleh sebab itu, ibu memainkan peran penting dalam
membentuk kepribadian seimbang anak.
Peran penting lain seorang ibu adalah mentransfer nilai-nilai dan
moralitas. Sebagian besar proses pengajaran anak terjadi dengan meniru perilaku
kedua orang tuanya, terutama ibu. Orang-orang yang memiliki interaksi dengan
anak, mereka akan menjadi teladan bagi anak tersebut. Anak-anak akan
menyesuaikan perilakunya dengan orang-orang di sekitar mereka. Untuk itulah,
kehadiran seorang ibu mendampingi anaknya akan membantu mereka untuk meraih
cita-citanya di masa depan.
Pendidikan manusia sedemikian penting dalam islam sehingga memilih
seorang ibu sebagai pemain kunci dalam pendidikan itu. Islam juga memberikan
kedudukan istimewa kepada kaum ibu atas segala dedikasi mereka dalam membangun
sebuah masyarakat yang sehat. Ada tiga macam kepayahan yang dipikul seorang
ibu. Pertama, adalah hamil, kemudian melahirkan dan selanjutnya
menyusui. Karena itu kebaikan kepada ibu tiga kali lebih besar daripada kepada
ayah. Sebagaimana dikisahkan dalam hadis,”seseorang datang kepada Rasulullah
SAW berkata:
“Wahai Rasulullah, kepada
siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya,
‘kemudian siapa lagi?’ Nabi menjawab, ‘Ibumu!’ Orang itu bertanya kembali,
‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab , ‘Ibumu!’ Orang tersebut masih
bertanya, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi menjawab, ‘Kemudian ayahmu.”
Kesimpulan
Harga
diri, kehormatan, kelembutan fitrah, dan kegiatan perempuan sebagai kelebihan
yang ada pada perspektif islam dalam masalah perempuan. Allah SWT telah
menciptakan perempuan sedemikian rupa sehingga sebagian urusan emosi.,
pendidikan, dan bahkan manajemen di dalam rumah tangga hanya bisa ditangani dengan
kelembutan jiwa perempuan.
Jadi
dibalik kebaikan dan kejahatan yang dilakukan seseorang semua itu tak luput
dari peran ibu yang mendidik mereka. Ibu yang dapat membuat anaknya selalu
berbuat kebajikan, sopan santun serta ramah kepada orang lain adalah ibu yang
dikatakan berhasil. Berhasil dalam mendidik dan mengasuh sang anak. Ibu yang
berhasil memberi pendidikan karakter dan mencontohkan perbuatan baik kepada
sang anak. Semua ibu pasti menginginkan anaknya berhasil dalam karier dan
berhasil dalam kategori karakter. Pintar
dari segi intelektual dan hebat dalam segi emosional. Semoga kita semua menjadi
anak yang diharapkan oleh sang ibu tercinta. Sekaligus calon ibu yang selalu
ada untuk anak-anak kita kelak.
Menurut
saya, ” Wanita yang sukses dalam mendidik anaknya ialah wanita karir yang
sesungguhnya.”
Waallahu ‘lam Bishawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar