Kamis, 20 Agustus 2015

Ibu Dalam Pendidikan Anak

                                            IBU DALAM PENDIDIKAN ANAK
Oleh: Muhammad Thoriqul Islam



Ibu adalah seorang wanita, sebagai makhluk yang dikodratkan sebagai perantara lahirnya manusia di bumi ini. Sanggup mengandung, melahirkan, mengasuh sang buah hati dan mendidiknya dengan penuh cinta dan kasih sayang.       
Meskipun ayah juga memegang peranan yang sangat penting dalam pendidikan dan pembentukan kepribadian bagi anak-anak, tetapi tetaplah ibu yang memiliki tanggung jawab yang paling besar dalam mendidik, merawat, dan mengasuh anak-anaknya. Karena itu semua adalah tugas terpenting sekaligus terberat seorang ibu.
Dalam perspektif agama Islam, pendidikan anak merupakan sebuah tugas yang berat,dan sosok yang paling tepat untuk menunaikan tanggung jawab ini adalah perempuan. Dalam masalah ini,peran perempuan tampak lebih penting dari laki-laki. Jelas bahwa salah satu prioritas seorang perempuan adalah menjalankan peran sebagai istri dan ibu. Agama Islam memiliki pandangan yang luas dan mendalam terhadap peran ibu bagi seorang perempuan, sebab islam menilai masa depan masyarakat terdapat di tangan para ibu. Mereka dianggap sebagai unsur utama pertumbuhan dan kemajuan  manusia di masyarakat.
Kata-kata ibu biasanya mengisyaratkan perhatian dan pengawasan terhadap anak-anaknya,pemenuhan kebutuhan material dan emosional,serta rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya. Faktor utama yang membuat perempuan memikul peran sebagai seorang ibu alah kodratnya sebagai perempuan dan karakteristik fisik  mereka dalam mengenal nilai-nilai mulia yang bisa meninggikan derajatnya.
Ibu adalah sumber yang memberi kekuatan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Seorang perempuan diciptakan memiliki karakter yang siap untuk menerima tanggung jawab mendidik anak. Motivasi keibuan yang merupakan motivasi paling lembut dan sekaligus kuat hanya diletakkan dalam diri perempuan. Itulah mengapa perempuan menjadi simbol kelembutan,kesenangan,perhatian dan cinta bagi anak. Ibu adalah pribadi yang mewarnai kepribadian anaknya. Perbuatan kepribadian seorang ibu begitu indah sekaligus sensitif. Dengan tangannya, ia mengelus sang anak dan dengan hatinya yang penuh kasih sayang, ia menciptakan pertumbuhan dan revolusi dalam hati sang anak.
Perempuan dari segi biologis memiliki potensi mengandung dan menjaga janin sampai melahirkan  dan kemudian memberi asupan gizi kepada bayi setelah ia lahir. Ibu tidak hanya membesarkan fisik seorang bayi, tapi juga membentuk jiwa, kepribadian, karakter dan psikisnya. Kondisi dan perilaku ibu pada masa-masa itu sangat berpengaruh pada karakter anak di masa sekarang dan di masa depan.
Tujuan utama Islam adalah mendidik umat manusia, sementara tugas utama perempuan adalah berperan sebagai seorang ibu dan mendidik anak-anak sebelum melakukan kegiatan yang lain. Memberikan pengetahuan mendasar kepada anak pada masa pembentukan sikap dan moralitas anak.
Pada dasarnya, proses pemberian ASI kepada bayi merupakan sebuah bentuk interaksi mesra dan penuh kasih sayang antara ibu dan anak. Perilaku dan sifat-sifat ibu akan tertular secara intensif kepada anak melalui cara ini. Oleh karena itu, Rasulullah SAW bersabda,” Tidak ada susu yang lebih baik bagi dari susu ibu.”
Dalam pendidikan akhlak, Islam memberi kedudukan istimewa kepada ibu dam mengingatkan manusia tenang jerih payah yang mereka tanggung sepanjang hidupnya. Seperti dalam firman Allah SWT:
Dan kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapaknya;  ibunya telah mengandungnya dengan menanggung kelemahan demi kelemahan ( dari awal hingga akhir menyusuinya), dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua ibu bapakmu,hanya kepada-Ku Lah kembalimu .”
(QS al-luqman:14)
Kasih sayang dan kehangatan tak terbatas untuk seorang bayi bersumber dari ibu. Seorang bayi senantiasa membutuhkan sebuah sumber kekuatan agar ia merasa aman, nyaman, dan kuat. Sumber itu terutama hingga tiga tahun usia balita adalah ibu. Kebanyakan pakar psikologi percaya bahwa masalah-masalah yang dihadapi oleh seorang anak di kemudian hari kembali pada masa-masa sebelum usia tiga tahun, khususnya jika ia hidup terpisah dari ibunya. Sebagian dari gangguan fisik dan mental anak-anak seperti, perasaan minder, penakut dan suka menyendiri, sebenarnya hubungan ketidaknyamanan yang dirasakan tempo dulu. Oleh sebab itu, ibu memainkan peran penting dalam membentuk kepribadian seimbang anak.
Peran penting lain seorang ibu adalah mentransfer nilai-nilai dan moralitas. Sebagian besar proses pengajaran anak terjadi dengan meniru perilaku kedua orang tuanya, terutama ibu. Orang-orang yang memiliki interaksi dengan anak, mereka akan menjadi teladan bagi anak tersebut. Anak-anak akan menyesuaikan perilakunya dengan orang-orang di sekitar mereka. Untuk itulah, kehadiran seorang ibu mendampingi anaknya akan membantu mereka untuk meraih cita-citanya di masa  depan.
Pendidikan manusia sedemikian penting dalam islam sehingga memilih seorang ibu sebagai pemain kunci dalam pendidikan itu. Islam juga memberikan kedudukan istimewa kepada kaum ibu atas segala dedikasi mereka dalam membangun sebuah masyarakat yang sehat. Ada tiga macam kepayahan yang dipikul seorang ibu. Pertama, adalah hamil, kemudian melahirkan dan selanjutnya menyusui. Karena itu kebaikan kepada ibu tiga kali lebih besar daripada kepada ayah. Sebagaimana dikisahkan dalam hadis,”seseorang datang kepada Rasulullah SAW berkata:
 “Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi menjawab, ‘Ibumu!’  Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘kemudian siapa lagi?’ Nabi menjawab, ‘Ibumu!’ Orang itu bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab , ‘Ibumu!’ Orang tersebut masih bertanya, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi menjawab, ‘Kemudian ayahmu.”
Kesimpulan
            Harga diri, kehormatan, kelembutan fitrah, dan kegiatan perempuan sebagai kelebihan yang ada pada perspektif islam dalam masalah perempuan. Allah SWT telah menciptakan perempuan sedemikian rupa sehingga sebagian urusan emosi., pendidikan, dan bahkan manajemen di dalam rumah tangga hanya bisa ditangani dengan kelembutan jiwa perempuan.
            Jadi dibalik kebaikan dan kejahatan yang dilakukan seseorang semua itu tak luput dari peran ibu yang mendidik mereka. Ibu yang dapat membuat anaknya selalu berbuat kebajikan, sopan santun serta ramah kepada orang lain adalah ibu yang dikatakan berhasil. Berhasil dalam mendidik dan mengasuh sang anak. Ibu yang berhasil memberi pendidikan karakter dan mencontohkan perbuatan baik kepada sang anak. Semua ibu pasti menginginkan anaknya berhasil dalam karier dan berhasil dalam kategori karakter.  Pintar dari segi intelektual dan hebat dalam segi emosional. Semoga kita semua menjadi anak yang diharapkan oleh sang ibu tercinta. Sekaligus calon ibu yang selalu ada untuk anak-anak kita kelak.
            Menurut saya, ” Wanita yang sukses dalam mendidik anaknya ialah wanita karir yang sesungguhnya.”

Waallahu ‘lam Bishawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar