Sekilas tentang Tarekat At-Tijani
Diambil dari Kitab Jawahirul Ma’ani wa
bulughul Amani fi Faidl Asy-Syaikh At-Tijani atau kitab Al-Kanais

Tarekat ini
muncul pertama kali di daerah Ain Madhi, provinsi Laghouat, Aljazair asal kota
beliau (Ahmad At-Tijani) dan tersebar luas di kota Mesir, Kepulauan Arab,
sebagian penjuru Asia, Afrika Hitam, dan juga di barat Afrika.
Pada tahun
1196 H, Syaikh Ahmad At-Tijani pergi ke sebuah tempat yang tenang dan barokah
di padang sahara, yang tinggal seorang wali agung Abu Samghun. Di tempat itu Syaikh
Ahmad At-Tijani memperoleh Alfath al-Akbar (anugerah yang sangat besar) dari
Allah SWT, yaitu bermuwajahah (bertatap muka) dengan Rasulullah s.a.w. secara
yaqdhah (keadaan jaga/bukan mimpi). Pada saat itu Rasulullah mentalqin beliau
untuk:
a. Wirid istighfar 100 kali dan shalawat
100 kali
b. Mentalqinkan wirid tersebut kepada umat
Islam yang berminat sekalipun berdosa.
Rasulullah
s.a.w. bersabda kepada Beliau, “Tidak ada karunia bagi seorang makhluk pun
dari para guru thoriqoh atas kamu. Akulah Washilah/perantaramu dan pembimbingmu
dengan sebenar-benarnya, maka tinggalkanlah semua thoriqoh yang telah kamu
ikuti.”
Pelaksanaan
wirid tersebut berjalan selama empat tahun. Dan pada tahun 1200 H, wirid itu
disempurnakan oleh Rasulullah SAW. dengan ditambah “hailallah” (Laa ilaaha
illallah).
Para
pengikut Thoriqoh ini mempunyai sumbangsih yang sangat besar terhadap Islam,
karena mereka telah menyebarkan prinsip-prinsip Islam ke tengah-tengah kaum
penyembah berhala di Afrika, dan memasukkan mereka ke dalam Islam, sebagaimana
sumbangan mereka yang juga besar dalam menolak misi para misionaris Nasrani di
Afrika.
Kitab
tentang sejarah thoriqoh ini serta dzikir-dzikirnya telah ditulis oleh para
guru Tijaniyah, yaitu Jawahirul Ma’ani wa bulughul Amani fi Faidl Asy-Syaikh
At-Tijani atau yang juga dikenal dengan kitab Al-Kanais.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar