SEMESTER BARU, DOSEN BARU, DAN KEDONGKOLAN BARU
Ya, benar banget sekarang itu hari
Senin tanggal 3 Maret. Di Senin pagi pukul 05.00 Aku baru kembali dari
perjalanan berlayar Aku di Pulau Kapuk. Udara yang dingin membuat Aku
menggigil, tadinya mau Aku tarik lagi tuh sarung yang ada untuk mengurangi rasa
dingin ini. Tapi, ini adalah pagi hari di mana semester baru yang akan Aku
jalani sebagai seorang Mahasiswa. Yap, nama Aku Eri Budi Pamungkas, itulah nama
yang diberikan oleh orang tua ku. Aku berasal dari keluarga yang sederhana saja
namun sejahtera. Status Aku sekarang adalah jadi mahasiswa Fakultas Peternakan
di salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Jawa Tengah, Indonesia. Di sinilah
Aku kuliah, melanjutkan pendidikan, cari ilmu yang banyak dan banyak lagi deh
yang lainnya.
Setelah Aku selesai mandi, lalu
beres-beres apa saja yang mesti Aku bawa buat kuliah hari ini. Akhirnya, Aku melirik
jam tangan yang gue pakai itu menunjukkan pukul 06.45. Aku pun berangkat menuju
Kampus Cokelat tercinta, yaitu kampus FAPET dengan santai karena jarak dari
kost Aku ke Kampus itu nggak jauh-jauh amat kok. Oh iya, Aku juga satu kost
bareng sama teman satu kelas dan memang satu angkatan sama Aku nggak satu kamar
barenglah. Ketemunya saja lucu abis, jadi begini ceritanya. Aku sama kakak
perempuan juga kuliah di Jawa Tengah tapi beda Universitas sih. Nah ketika itu
kakak ku ajak buat temanin ke kost temannya. “De Eii..” Terlihat sms dari kakak
ku dan itulah panggilan Aku dari kakak . “Iyaa, ada apa Teh?” balas sms ku dan
karena Aku lahir dari tanah Sunda, Aku panggil ke dia Teteh, panggilan itu untuk
kakak perempuan. “Temanin Teteh yuk ke kost temannya, sekalian ada adiknya juga
sama-sama di Peternakan. Satu kelas juga
nantinya” Gila..Aku bakal dapat teman baru nih, pasti bakal seru abis dapat
teman baru. “Ya sudah.. hanya saja, lagian kepengen tahu juga kaya gimana
orangnya” Balas Aku lagi.
Sesampainya di tujuan, Aku lihat
ada seorang pemuda seumuran gue begitu. Oh iya, umur gue sih saat ini delapan
belas dan mau menginjak umur ke Sembilan belas pada bulan Maret ini juga.
Terlihat dia lagi main Notebooknya ? Tidak ke bayang kalau Notebooknya dipakai
buat papan catur– ya nggak begitulah, itu hanya kiasan saja kok. Setelah Aku
mendekat, terus semakin mendekat, lalu saat itu juga tiba-tiba langit berubah
jadi berwarna pink dan bunga-bunga berjatuhan silih berganti di antara kita
–nggak segitunya sih, hehe. Yang benar itu, pas Aku samper dia kemudian kita
kenalan selayaknya pria sejati, kita saling berjabat tangan dengan erat. “Hai,
gue Eri. Lo siapa namanya?” Tanya Aku ke dia, Jawabnya singkat. “Ohh Rian,
katanya kamu juga di Peternakan ya? Prodi Produksi Ternak juga kan?” Ya, Aku
diterima di PTN tersebut di Fakultas Peternakan, Prodi Produksi Ternak dan
sekarang Aku sudah memasuki semester dua.
Gila.. Pintu kelas sudah ditutup.
Ketika Aku masuk ke dalam kelas bersama Rian, ternyata sudah ada dosennya. Dan
yang lebih parah lagi jam yang ada di kelas sudah menunjukkan pukul 07.10, lalu
Aku lirik jam tangan yang Aku pakai dan ternyata beda sepuluh menit.
Astaghfirullah...... dalam hati ku mengetuk jam tangan yang Aku pakai. Akhirnya
Aku ternyata telat sepuluh menit, akhirnya Aku sama Rian langsung duduk. Aku duduk
di barisan kedua dekat jendela sebelah kanan ruang kelas dan Rian duduk di
belakang. “Jam berapa ya Mas sekarang?” Tanya tuh dosen dengan agak ketus
dengan logat khas orang Jawa Tengah yang medok gitu, tapi gue diam saja. “Makannya
jangan begadang Mas kalau malam tuh, saya saja sudah bangun dari jam tiga pagi.
Kalian masih pada tidur jam segitu” Lanjut dosen tersebut. Tapi padahal Aku tidak
begadang malamnya, waktu yang ada di jam tangan ku, yang di kelas dan yang
dosen itu pakai memang beda. Jadi jangan salahkan Aku dong. Pak Sukardi.. Itulah dosen pertama yang
mengajar di kelas dan hari pertama pula kita mulai masuk kuliah. Beliau jadi
dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Peternakan. Waktu Aku masuk kelas tadi,
Aku langsung perhatian terus tuh dosen biar beliau tidak tambah marah terus. Tapi,
memang kaku banget cara disiplinnya dia. Ini bakal jadi satu hari di mana Aku
akan selalu ingat dan kenang atas kejadian tersebut. Setelah kejadian tadi, Aku
bertekad dan berjanji dalam hati tidak akan lagi Aku telat datang di mata
kuliah Pak Sukardi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar