SEMUA AKAN BAIK-BAIK SAJA, PERCAYALAH!!!
Benarkah setiap orang memiliki
masalah. Masalah yang terkadang membuatnya seolah-olah itu merupakan cobaan
terberat dalam hidupnya. Merasa sendiri, tidak berdaya, seperti dunia terasa
asing untuk tempatnya berpijak. Tetapi siapa menyangka, jika suatu saat nanti
kita terkejut melihat diri kita yang sekarang, dapat tetap hidup menjalani
hari-hari, meskipun dahulu kita merasa keterpurukan yang kita hadapi begitu
mengerikan. Bahkan hanya sekedar untuk dilewati.
Sadar atau tidak, kita pasti akan
melalui cerita yang sama. Ya benar. Cerita yang sama, atau hampir sama nantinya
dengan orang-orang yang telah menua dengan pengalaman hidupnya. Orang tua dan
orang-orang yang terlahir lebih dahulu dari kita, telah melalui hal yang sama.
Merasa bahagia, kecewa, menangis, tertawa. Dan yang ku khawatirkan adalah
tentang diri kita yang sekarang. Awal usia remaja memasuki dua puluh tahun,
seperti saat umurku sekarang. Mungkin ini merupakan masa di mana kita mulai
merasa gampang cemas dengan masa depan kita yang belum pasti dan satu lagi
tentang perasaan cinta kita dengan lawan jenis. Dinamika yang sulit untuk
dihindari tentunya pada saat sekarang ini.
Hal yang wajar memang jika kita
mengalami kecemasan, karena terkadang masa depan tidak selalu menjadi kenyataan
sesuai dengan mimpi dan harapan yang kita inginkan. Namun juga tidak menutup
kemungkinan kalau ternyata ketidakpastian itu nantinya malah memberikan
kesempatan baik untuk hal-hal baru, yang pada awalnya kita malah tidak
memikirkannya sama sekali. Baru kusadari kemudian. Sesulit apapun rintangan
yang akan kita hadapi ke depannya, dan separah apapun perasaan sakit yang akan
atau sudah kita rasakan, entah karena itu diakibatkan oleh cinta maupun sesuatu
yang lain. Harapanku untuk diriku di masa depan maupun di masa lalu terutama
untukmu yang sekarang sedang menghadapi masalah itu sekarang.
Meskipun aku sebenarnya sungkan
untuk mengatakannya karena saat ini mungkin kita di masa yang sama dan umur
kita juga tidak terlalu jauh berbeda. Aku tidak ingin terlihat mengajarimu
karena aku juga terkadang butuh orang lain di sampingku untuk mendengarkan ocehan
dan keluh kesah akan masalahku. Namun dengan ketulusan hatiku paling dalam,
karena aku juga tidak bisa membiarkan seorang teman, yang seumuran, lebih muda
atau pun lebih tua dari ku yang merasa dirinya sendiri dalam menghadapi cobaan
hidupnya. Tanpa aku berbuat sesuatu untuknya. Setidaknya sampai ia bisa tidur
dengan nyenyak, melalui malam harinya yang akan terasa panjang.
Mungkin suatu kekuatan juga bagiku
saat aku menjadi pendengar yang baik. Mendengarkan cerita pilu mu beberapa
waktu sampai tidak terasa menit meninggalkan detik, dan akan menjadi beberapa
jam yang membosankan. Kamu hanya akan lebih ingin bercerita tentang masalahmu
ketimbang meminta solusi dari ku ataupun orang lain. karena tanpa kita sadari
kita lebih tahu apa yang harus kita putuskan namun juga tidak dipungkiri
masukan dari orang lain menjadi kekuatan tersendiri untuk mempertegas apa yang
kita harus putuskan.
Ini juga yang sedang aku lakukan
pada diriku dengan tetap mencintai wanita itu. Wanita yang pernah mengisi
pagiku dengan kebahagiaan, meskipun hanya dengan sekedar ucapan. “Selamat pagi
sayang”. Kita akan merasa malas saat kita berada pada posisi seperti saat
sedang merasa kecewa. Benarkan?. Beginilah caraku untuk mengembalikan mimpiku
yang sempat beberapa waktu terlupakan. Aku mencoba bangkit dengan membayangkan
di waktu istirahatku mimpi itu semakin nyata. Menjadikan ia sasaran semangat
yang sangat berharga untuk kita miliki. Jika kita akting untuk mewujudkannya,
dan yakinkanlah itu pada hatimu bahwa itu bukan hanya sekedar angan-angan tanpa
tindakan. Sampai suatu saat nanti kita akan menikmati indahnya cahaya senja
sore dengan mentari yang malu-malu menyembunyikan cahaya merah membaranya di
antara awan, membentuk seberkas cahaya emas di setiap sudutnya. Lambat tapi
pasti. Menuju peraduannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar